Di wilayah Dataran Lindu dikenal ada hewan endemik semacam cacing dengan nama ilmiah Shistomiase. Dan penyakit yang disebabkan oleh cacing tersebut disebut scistomiasis, penyakit jenis ini hanya endemic dimana cacing itu berada. Cacing schistosomiasis sendiri hanya bisa hidup melalui perantaraan sejenis keong endemik yang juga hanya hidup di beberapa tempat di dunia. Daerah di sekitar Danau Lindu disebut Dataran Lindu dan dikelilingi oleh punggung pegunungan sehingga sulit untuk dijangkau oleh kendaraan bermotor. Dataran Lindu memiliki empat desa yaitu desa Puroo, Desa Langko, desa Tomado dan desa Anca. Desa-desa itu terletak di tepi danau Lindu yang terkenal keindahannya. Dana Lindu
Danau Lindu merupakan salah satu danau yang terletak Sulawesi tepatnya di kecamatan Kulawi, kabupaten Donggala, provinsi Sulawesi Tengah.
Danau Lindu berada di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Yang menarik dari Danau Lindu adalah daya tarik Hutan Wisatanya, keindahan panorama pegunungan dan pemandangan danau, khususnya bagi wisatawan pejalan kaki dan pendaki gunung. Di Danau Lindu terkenal banyak melimpah ikan dan merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan. Namun sayangnya saat ini mulai berkurang keanekaragaman hewan-hewan tersebut karena menurunnya populasi spesies serta hilangnya beberapa spesies seperti burung tokoku dan tanaman rano.
Legenda Danau Lindu
Dipantai barat perahu Sawerigading berlabuh dipantai kerajaan Bangga, yang dipimpin oleh raja Wambulangi seorang perempuan yang bergelar Magau Bangga.dengan magau Bangga Sawerigading mengikat perjanjian persahabatan. Dikisahkan bahwa suatu hari kapal yang membawa Sawerigading sepulang dari perjalanan ke tanah China untuk mengawini tunangannya We Cudai berkunjung ke laut kaili. Saat itu di tanah kaili terdapat beberapa kerajaan lokal yang berdaulat mulai dari Banawa, Bangga hingga Sigi.
Setelah berkunjung ke Ganti, ibu kota kerajaan Banawa, Sawerigading berlayar ke arah selatan menuju pantai negeri sigi-pulu, dalam wilayah kerajaan sigi. Perahu Sawerigading berlabuh dipantai Uwe mebere, yang sekarang ini bernama Ranaromba. Kerajaan sigi dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ngginayo atau Ngilinayo yang berparas cantik dan namun belum menikah. Sawerigading terpikat oleh kecantikannya dan langsung mengajukan pinangannya untuk menjadikannya permaisuri, untuk memenuhi permintaanya Ngginayo mensyaratkan agar ayam aduan sawerigading yang bernama Baka Cimpolong terlebih dahulu mengalahkan ayam aduan raja sigi yang bernama Calabai, syarat itu disetujui Sawerigading , sehingga disepakatilah suatu waktu untuk menggelar upacara adu ayam sekembali dari kunjungan sawerigading kepantai barat, sambil di persiapkan arena (wala-wala) adu ayam.
To lindu juga memiliki sejumlah cerita rakyat maupun mitos mengenai asal-usul mereka, maupun legeda-legenda mengenai ketokohan leluhur mereka, yang selain menimbulkan kebanggan pada diri mereka sebagai bagian dari To Lindu, juga menjadi pengikat solidaritas. Oleh Paul Cohen (2001, et al.,) menekankan bahwa mitos Mitos ini bukan berarti sesuatu yang salah atau tidak nyata. Sejarah sebagai mitos dimaksudkan sebagai sejarah yang dipakai untuk justifikasi tindakan masa kini.
0 comments:
Post a Comment